Saturday, April 27, 2019

KASIH DAN SAYANG



Sudah sewajarnya sebelum melakukan aktifitas kerja kita seringkali mengawali dengan bacaan Basmallah. Sungguh hal ini menjadi kebiasaan yang indah. Namun apakah kita sudah memaknai bacaan tersebut?. Nah , hal inilah yang perlu  kita pertanyakan dalam diri kita masing-masing. Perlu diingat bahwa bacaan ini sangat substansial dan  begitu sarat dengan makna. Mari kita kaji sesaat, bahwa dalam  bacaan tersebut sebenarnya Allah SWT  menyiratkan hal mendasar yang dapat dipahami dengan kesadaran umum, terutama bagi yang terbiasa mengkaji sesuatu untuk menambah level kualitas keimanan terhadap Allah SWT. Siapapun bisa mengkaji, namun hasil kajiannya tentu berbeda-beda tergantung background dan pengalaman empiris masing-masing. Hasil kajian bukan lah parameter keunggulan seseorang yang mengkaji, dalam hal ini yang terpenting  yaitu seberapa besar kajian itu berpengaruh terhadap penambahan keimanan kita terhadap Allah SWT.
Mari kita amati dan mengkajinya sekilas, disini jelas sekali bahwa sebenarnya bacaan Basmalah ini mengisyaratkan sesuatu sebagai anjuran halus bahwa untuk meraih kesempurnaan hidup sebagai hamba harus ditempuh dengan hidup saling mengasihi dan menyayangi sesama. Namun begitu kesempurnaan yang hakiki tetap milik Allah  SWT. Andai saja Allah pilih kasih dalam menyayangi hamba-Nya tentu Allah akan lebih menyayangi hamba-hamba-Nya yang beriman, dan membiarkan  hamba-hamba-Nya yang tidak mematuhi perintah-Nya hidup dalam penderitaan. Namun kenyataannya Allah Maha bersyukur dan mau menerima apapun perilaku kita dengan tetap memberinya rejeki. Dan tak berkurang sedikitpun kemulyaan-Nya meskipun kita tidak patuh pada perintah-Nya. Sudahkah kita menyadari hal itu?
Mari kita sama-sama saling introspeksi diri dan bertaubat atas kesalahan yang pernah kita perbuat dan tak kan pernah mengulanginya lagi, sebelum Allah menjewer telinga kita dan mengingatkan kita dengan azab yang amat pedih. Jangan pernah biarkan kebencian menutupi hati kita sehingga membutakan hati untuk mengenali cahaya kebaikan.
Perlu kita sadari bahwa rasa menyayangi bisa saja membuat kita jauh dari kasih sayang Allah jika rasa sayang kita cenderung lebih menyayangi duniawi daripada menyayangi kepentingan akhirat. Begitupun sebaliknya rasa bencipun dapat membuat kita lebih disayang Allah selama kita benci terhadap hal yang dibenci Allah SWT, dan kebencian itu juga akan menjauhkan kita dari kasih sayang Allah selama kebencian itu datang dari rasa ego kita yang merasa perilaku kita lebih berhak diteladani dan  merasa yang lain tak patut dan berhak menjadi figur teladan yang baik. Semua orang berhak menjadi teladan bagi yang lain, selama hal itu menjadikan kebaikan bersama. Mari kita lebih bijak dalam  bersikap bahwa kita punya kepentingan dan kebutuhan yang berbeda dalam menjalani kehidupan ini, sehingga cara yang ditempuhpun tentunya berbeda. Tak perlu kita memaksakan apapun dengan segala perbedaan itu. Kita punya tanggung jawab sendiri terhadap Allah SWT. Saling mengingatkan itu perlu, namun  jangan berharap apapun dari apa yang kita sampaikan, karena yang berhak memberikan  hidayah hanya Allah SWT.  Kebaikan apapun jika kita sikapi dengan kebencian tetap tak berarti apa-apa bahkan menambah keburukan kita, namun jika disikapi dengan rasa sayang tentunya akan menambah kebaikan kita. Sesuatu sejelek apapun jika disentuh dengan rasa kasih sayang akan terasa menjadi sesuatu yang indah. Dan begitu juga sebaliknya, sesuatu sebagus/sebaik apapun jika disetuh dengan rasa kebencian tetap akan menjadi keburukan yang kekal.
Dan mari kita lawan keburukan- keburukan dalam diri kita dengan memulai kebiasaan-kebiasaan yang baik. Niscaya Allah akan menolong kita, dengan  membisikkan peringatan dihati kita tatkala kita hendak lalai dalam  memilih kebaikan.
 Apa yang baik dan benar datangnya semata-mata dari Allah SWT, dan apapun yang salah mungkin itulah kekurangan kita agar terus belajar dan belajar memperbaiki diri, yang terpenting jangan pernah membuat Allah SWT marah karena ulah perilaku kita dengan tetap menjalin kasih sayang dengan sesama.
Kasih sayang adalah simbul harapan bahwa sesuatu itu akan berubah suatu  saat nanti dengan sentuhan kasih dan sayang. Dan  kebencian adalah simbul keputusasaan, kemiskinan, dan belenggu yang membatasi gerak secara lahir dan batin, maka jangan biarkan kebencian tersebut memenjarakan hati kita, kebencian itu menyiksa diri, dan hanya tetap menjadi kepuasan yang semakin menyiksa hari demi hari, dan hanya akan menciptakan serta menumbuhkan  musuh-musuh baru yang berkelanjutan dan makin berkembang setiap kali menemukan sekutu baru yang berkolaborasi. Nauzubillah suma nauzubillah.
Mari kita berdoa semoga kita dijauhkan dari semua bentuk keburukan dan hanya kebaikan yang selalu datang mendekat. Aamiin…

Sunday, January 27, 2019

KETELADANAN

Hampir setiap orang punya motivasi sebagai pendorong dan penyemangat hidup, tapi tak semua orang mampu memotivasi dirinya sendiri. Hal ini juga tergantung dengan bagaimana kebiasaan kita sehari-hari, dari mulai cara berpikir, bergaul, berinteraksi,, dan yang terpenting kondisi spiritualitas kita dengan Sang  Pencipta, namun begitu banyak juga faktor  lain yang turut berpengaruh terhadap kondisi pendorong motivasi tersebut. Bisa saja kita mengidolakan tokoh-tokoh besar melalui keteladanannya maupun daya juangnya yang akan berpengaruh positif terhadap kejiwaan kita yang akhirnya  dapat menjadi stimulant munculnya motivasi diri. Sebenarnya banyak bahan dari diri kita sendiri untuk dijadikan motivasi diri, sayangnya kita tak menemukannya karena kita lebih sibuk mencari bahan kelemahan orang lain sebagai bahan perbincangan sehingga hal tersebut banyak menyita waktu kita untuk menemukan motivasi dalam diri kita sendiri.
Mari kita ubah kebiasaan –kebiasaan buruk kita sedikit demi sedikit niscaya akan ada  perubahan berarti yang akan memotivasi kehidupan kita sendiri sehingga tak perlu meneladani tokoh-tokoh besar jika kita sendiri mampu menjadi teladan yang baik bagi orang banyak.

Saturday, January 26, 2019

HIDUPLAH YANG BERMANFAAT



Niat baik seringkali hanya berupa ucapan hiburan yang dikemas dengan keindahan janji yang notabene sebagai sarana untuk menarik simpati demi ambisi pribadi. Niatan yang baik tak seharusnya mengabaikan hal yang baik, yang terjadi malah sebaliknya., cara apapun  dapat diberlakukan tanpa memperdulikan apakah hal tersebut merugikan pihak lain atau tidak. Pertimbangan moral tak penting lagi selama ambisi pribadi dapat terpenuhi.
Mari kita tata lagi niatan-niatan baik kita agar menjadi keberkahan  hidup yang menyelamatkan kita di dunia dan akhirat. Aamiin….  

KASIH DAN SAYANG

Sudah sewajarnya sebelum melakukan aktifitas kerja kita seringkali mengawali dengan bacaan Basmallah. Sungguh hal ini menjadi kebiasa...