Saturday, January 16, 2016

KESETIAAN



Nggak perlu capek jaga kesetiaan jika belum menjadi kekasih yang halal, semua bisa berubah setiap saat, Alloh maha membolak-balikkan hati manusia, semua bisa terjadi diluar dugaan …
Kenapa harus capek dan letih mengikatkan diri pada sebuah kesetiaan di jalan yang tidak diridhoi Alloh, kecuali telah halal melalui proses pernikahan. Sebenarnya kita peka atau memang Alloh telah mencabut anugerah kepekaan pada diri kita, sehingga hal yang melanggar aturan warningnya sudah tak sensitive lagi ke hati. Kalau sudah begini kita perlu waspada, bisa jadi dosa kita terlalu banyak dan berkarat sehingga menutupi kepekaan  radar hati kita dalam menjejak baik buruknya tindakan kita. Setidaknya kita harus introspeksi dan berbenah diri.
Mari kita awali lagi niat kita dalam menjalani  kehidupan ini dengan ikhlas  dengan belajar melepas beban-beban hidup masa lalu yang hanya menyita waktu kita yaitu dengan berbuat lebih baik dan bermanfaat sebagai penebus ketertinggalan dan kelalaian kita, serta kembali menjaga kesetiaan terhadap perintah -perintah-Nya. Alloh Maha Pengampun, jangan pernah berkecil hati dengan rahmat-Nya. Bila hidup kita telah mampu menjalani kehidupan dengan sabar dan  ikhlas maka hati akan merasa bebas dari rasa kawatir yang tak semestinya. Pada dasarnya kita harus  yakin dengan rencana baik Alloh. Dengan demikian tak perlu lagi kita harus merasa was-was yang berlebihan, mengeluh di sana-sini hampir ditiap media social dan bahkan disaksikan masyarakat se-Indonesia Raya lagi. Ingatlah bahwa nggak semua orang simpati dengan kita dan masalah kita. Justru orang-orang yang benar-benar memahami kehidupan malah prihatin, kenapa kita banyak menyia-nyiakan kesempatan baik yang diberikan Alloh untuk berubah menjadi lebih baik lagi. Dimana rasa syukur kita? Tidakkah kita melihat saudara-saudara kita yang mengalami penderitaan akibat perang, yang untuk urusan makan saja susah, sedangkan kita disini yang berpeluang banyak untuk berbuat baik malah sibuk mendramatisir permasalahan yang seharusnya tak perlu dipermasalahkan.. Kita terlahir tanpa beban, setidaknya bila mati nanti jangan membawa beban. Dan perlu diingat masalah bukanlah beban, justru tantangan menuju pendewasaan yang akan membuka jalan baru sehingga mempermudah dan menjadi solusi pada perencanaan kehidupan di masa  depan.
Dari uraian diatas perlu kita ingat lagi bahwa kesetiaan yang benar-benar bernilai yaitu kesetiaan yang teruji dalam ikatan sakral yang dihalalkan dan diridhoi-Nya, diluar semua hal tersebut, kesetiaan  itu hanya jebakan maksiat belaka. Betapa tidak, jika kita tidak ada ikatan halal kenapa kita menghambakan diri pada kesetiaan yang terlarang bahkan  menyerahkan hargadiri sebelum benar-benar hal itu halal, walaupun  nanti arahnya ke situ (hal yang dihalalkan). Namun bagaimanapun juga ,jika niat yang baik diawali dengan cara yang nggak baik otomatis rentetannya juga nggak baik. Jangan dikira Tuhan hanya diam dan membiarkan seolah tak menyiapkan akibatnya. Kadang disitulah kita sering terjebak dalam pemahaman yang keliru, dianggap Tuhan sudah mengampuni dan  menutup cerita tanpa mempermasalahkan perbuatan kita sebelumnya, untuk itu Alloh kadang memberi ujian lanjutan kepada hamba-Nya sebagai penebus kelalaian masa lalu agar mau belajar dan  tak terulang di masa mendatang terutama pada generasi penerusnya. Mohon maaf sebelumnya, tulisan ini bukan untuk mendiskreditkan pihak manapun bahkan justru jadi pengingat sekaligus sebagai nasihat bersama termasuk nasehat bagi penulis sendiri agar lebih berhati-hati dalam melangkah dan menyusun masa depan agar selalu mendapat petunjuk-Nya sehingga mendapatkan keselamatan hidup di dunia dan akhirat.aamiin… 

https://goo.gl/FJqJWY

No comments:

Post a Comment

KASIH DAN SAYANG

Sudah sewajarnya sebelum melakukan aktifitas kerja kita seringkali mengawali dengan bacaan Basmallah. Sungguh hal ini menjadi kebiasa...