Pacaran itu mengasyikkan tapi belum
tentu bisa berlanjut ke pelaminan dan hanya jadi ajang acara jadi-jadian, kalau
ngga terus ya putus, kalaupun jadi belum tentu berjalan seindah seperti ketika
sedang pacaran. Kondisi seperti ini begitu rawan, banyak jebakan-jebakan palsu
sebagai pemanis kemesraan. Kemesraannya terkadang makin berkurang setelah
berlanjut ke pelaminan, karena masa indah telah terenggut ketika pacaran
sehingga yang tersisa tinggal masa untuk membuktikan momen – momen yang telah
diikrarkan ketika masa pacaran dulu. Yang jelas tak dapat merasakan keutuhan
proses penjajakan yang afdol menurut ketentuan yang benar-benar di ridhoi
Allah. Namun begitu Allah tetap memberi pengampunan-Nya terhadap hamba-hamba
yang benar-benar ingin bertaubaut agar komitmen-komitmen yang pernah diikrarkan
sebelumnya benar-benar bisa berjalan sesuai rencana. Jika pacaran hanya sekedar
buat pengisi kekosongan belaka maka akhirnya bakal tak mendapatkan manfaat
apapun dari hal tersebut. Jika niatan baik saja masih menemui kendala apalagi
jika niatan itu bertujuan sekedar iseng.
Mari jangan sia-siakan perbuatan kita dengan hal
yang menjurus pada kepentingan nafsu semata,tapi isi dengan perbuatan serta niatan
yang baik sehingga menjadi hidup penuh keindahan hakiki yang di Ridhoi Allah
SWT. Aamiin. https://goo.gl/eDjtrh
No comments:
Post a Comment