Tempatkan benci pada kaidah yang
benar, yaitu membenci apa yang Allah SWT benci, bukan benci karena kita
terkuasai nafsu kebencian itu sendiri.
Berbanggalah bagi yang bisa mencintai, berarti
dalam diri masih ada rasa cinta, dan sangat disayangkan bagi yang menyimpan rasa
benci, karena benci bersifat resah dan menyiksa. Tak mungkin cinta bertitah dalam
kuasa benci. Cinta dan benci adalah dua kata yang memiliki arti berbeda dan
mutlak, serta berperan sesuai kaidahnya masing-masing. Mari temukan dan rasakan
apa yang sekarang terasa dominan di hati kita, cinta yang identik dengan
kedamaian, atau benci yang identik dengan kegalauan?
No comments:
Post a Comment