Udah
yakin nggak takut kehilangan cinta?
Sejak
lahir kita memang sudah teranugerahi dengan daya tarik atau daya pesona, entah
daya tarik lahir maupun batin. Daya tarik inilah yang berfungsi sebagai magnet.
Ketampanan atau kecantikan adalah contoh nyata daya tarik yang menjadi magnet pada
diri kita. Namun bagaimana dengan rupa yang buruk, apa juga punya daya tarik?
Yang jelas Allah sudah mempersiapkan daya tariknya tersendiri dari sudut
pandang yang berbeda, hal ini bisa juga datang dari akhlak dan perilaku yang baik, kejeniusan,
maupun dari keistimewaan-keistimewaan yang lain. Tak semua yang cantik dan
tampan selalu punya daya tarik, karena setting daya ketertarikan setiap
individu berbeda, dan banyak bukti nyata yang diberitakan di berbagai media.
Ini bukti nyata bahwa Allah adalah perencana yang sempurna. Bahwa tak semua
yang terlihat indah dan selaras itu selalu sempurna, dan sebaliknya kadang apa
yang tak terlihat seimbang dan kurang wajar justru jadi keteladanan yang
sempurna. Subhanallah, sungguh pembelajaran
hidup yang patut direnungkan. Mari kita pikirkan sejenak, daya tarik apa
yang ada pada diri kita? .
Baiklalah
kiranya kita tak perlu mempermasalahkan daya tarik kita, yang penting sekarang
kitamulai berbenah diri dengan meningkatkan mutu keimanan serta kualitas
menyeluruh baik secara lahir maupun batin sehingga nanti akan nampak daya tarik
yang seutuhnya sebagai cerminan dan keteladanan bagi generasi selanjutnya.
Perlu
kita tahu bahwa daya tarik ini sangat erat kaitannya dalam dunia cinta, jika
cinta yang tertanam dalam diri kita punya pondasi kasih sayang yang kuat maka
akan menjadi sumber daya magnet cinta yang kuat pula untuk menarik hati
orang-orang di sekitar kita. Jika kita menjadi sumber daya tarik maka tak perlu
lagi ada rasa kawatir akan kehilangan
cinta. Orang yang takut kehilangan cinta justru dalam dirinya punya daya tarik yang
lemah sehingga selalu was-was. Dan
inilah tanda lemahnya keyakinan terhadap diri sendiri terutama lemahnya
keyakinan terhadap ketetapan baik dari Allah. Namun jika nyatanya kita
benar-benar kehilangan orang yang kita
cintai, sebenarnya Allah bermaksud memberi pengganti yang lebih baik, tapi
seringkali maksud ini dipahami dengan sudut pandang dari segi ambisi dan nafsu belaka
sehingga menjadi penafsiran yang keliru, dan pada akhirnya menjadi sesuatu yang
mengecewakan dan menyakitkan hati. Inilah bentuk pengharapan yang salah, seharusnya
kita tak terlalu bergantung pada harapan sesama hamba, tapi berharaplah pada ketentuan yang baik dari Allah SWT. Dari
gambaran ini jelas terlihat tidak adanya unsur keikhlasan dan kepasrahan serta
tawakkal kepada yang Maha berkehendak tentang harapan-harapan tersebut. Dari
sini dapat kita tarik kesimpulan bahwa, kita perlu selalu mendekatkan diri pada Allah agar kita
senantiasa terpenuhi dengan kebaikan yang akan menjadikan daya tarik hakiki,
baik terhadap sesama manusia maupun malaikat bahkan terhadap Allah SWT sendiri.
Dan contoh daya tarik yang paling agung adalah Nabi besar kita Muhammad SAW.
Walau beliau telah tiada namun, kisah-kisahnya menjadi daya tarik tersendiri
dimana ajaran-ajarannya menjadi penerang bagi seluruh umat manusia. Semoga
tulisan ini bermanfaat dan semakin menambah keimanan kita bersama. Aamiin…
No comments:
Post a Comment