Anugerah Tuhan itu bukan untuk dibangga- banggakan, tapi
untuk disyukuri yaitu dengan selalu mempercantik hati agar Tuhan senantiasa tak
jemu melihat diri kita.
Apa yang diberikan Tuhan adalah sarana penguji, apakah kita
akan membaggakannya, mengkufurinya atau
mensyukurinya? Kita perlu perhatikan hal itu baik-baik sebelum kenikmatan itu
benar-benar dicabut Allah dari diri kita. Hal inilah yang seringkali menjebak
kelalaian kita untuk berpikir dengan jernih.
Mari kita sama-sama belajar membiasakan diri untuk berfikir
tentang kenikmatan Allah yang telah kita rasakan dan kita nikmati, sehingga
menambah rasa syukur kita. Dengan demikian dapat mengurangi keluhan atau kegelisahan yang tak
semestinya, karena banyak orang-orang diluar sana yang tak seberuntung kita.
Yuk renungkan hal ini sejenak…
No comments:
Post a Comment