Berbuat baik itu mudah hanya saja
kita enggan mengarahkannya hingga rasa malas itu semakin mendominasi hati dan pikiran
kita sehingga terasa berat untuk bertindak.
Allah SWT selalu memberikan yang
terbaik, namun kebaikan itu sendiri sering ironis dan tak rasional menurut
akal. Namun begitu perlu direnungkan lagi bahwa Allah SWT sendiri adalah dzat
yang tak bisa dinalar dengan akal. Jadi kita jangan pernah membantah jika Dia
berkehendak begini dan begitu, kita tinggal menjalani aja.Toh nanti semua pasti
terjawab dengan sendirinya. Kita hanya aktor dan wajib menjalankan skenario-Nya.
Jika akting kita bagus sesuai dengan alur ceritanya otomatis hasil filmnya juga
bagus, begitupun juga dengan apresiasi penonton.
Disadari atau engga kita saat ini sebenarnya telah
dihadapkan pada tontonan kolosal yang dipersembahkan oleh alam. Dan kita
diposisikan secara simultan sebagai penonton dan pemain.Namun begitu mari kita berkomitmen
mengusahakan untuk jadi penonton dan pemain yang baik. Ketika kita berperan
mari berperan yang baik hingga usai. Begitupun ketika kita jadi penonton,
jadilah penonton yang baik, jangan menyimpulkan dan berkomentar apapun ditengah
pemutaran film yang ditonton sehingga tidak mengusik ketenangan penonton
lainnya sebelum film tersebut benar-benar usai diputar. Dengan begitu kita bisa
mengambil, mengulas dan menguraikan lebih jelas, apa yang patut dan tak patut
kita teladani dari tontonan tersebut yang sekaligus kita buat sebagai
pembelajaran, setidaknya kita tahu alur cerita mana yang mesti kita teladani
dan sesuai dengan peran yang sedang dan akan kita jalankan. Peranan inilah yang
nantinya akan jadi penentu hasil akhir cerita kita, dan kita juga harus siap
dengan segala konsekwensi yang kita ambil sebelumnya. Jangan pernah takut untuk
menjalani peran hidup yang dipilihkan Tuhan. Ikhlas saja mengikuti alurnya.
Percayalah Allah SWT selalu memberikan yang terbaik walaupun kadang sulit kita
mengerti. Setidaknya kita bisa membuktikan bahwa rasa takut itu bukan ancaman
tapi semata kewaspadaan untuk berhati-hati dalam bertindak agar selamat hingga
tujuan. Ketakutan itu sebenarnya hanya penguji kesungguhan yang jadi tabir
pembatas antara keraguan dan keyakinan. Dan keyakinan inilah yang akan jadi pembuka
pintu menuju kebahagiaan. Jangan sampai kita salah mengartikan rasa takut,
karena rasa takut itu akan menjadikan kita lebih hati-hati dan tak ceroboh
dalam mengambil tindakan sehingga dapat terhindar dari hal yang mencelakakan. Mari
kita berdoa semoga kebaikan doa kita senantiasa menggugah kebaikan yang lain
untuk saling mendoakan keberhasilan bersama hingga akhirnya sama-sama
mendapatkan keselamatan di dunia dan di akhirat nanti. Aamiin…
No comments:
Post a Comment