Jangan
pernah menilai orang dari sisi yang terlihat, kadang yang terhebat lahir dari
sebuah kesederhanaan di luar batas pemikiran kita.
Dalam
memahami sesuatu itu butuh proses, dan opini
yang terlintas kadang hanya reaksi spontanitas dari apa yang kita lihat dan
kita dengar sehingga cenderung mengedepankan emosi untuk sekedar membuat kita nyaman
dengan perasaan kita , tanpa memperdulikan benar atau salah cara pemahaman tersebut.
Jadi seandainya ada orang lain yang menilai buruk terhadap kehidupan kita,
hendaklah kita memaafkannya, karena mereka belum mengerti fakta kehidupan yang kita jalani.
Mereka mungkin hanya membuka mata, pendengaran dan mulut tapi lupa untuk
membuka hati dan pikirannya. Kiranya kita bisa memaklumi bahwa pemahaman mereka
tak lebih hanya sebatas visi tanpa pengetahuan yang lebih mendalam sehingga pemahaman
yang disuguhkan masih terkesan dangkal dan hanya bersifat emosi sesaat sebelum
akhirnya waktu yang akan menjawab fakta tentang siapa diri kita yang sebenarnya
dengan seijin Tuhan. Pemahaman itu butuh kesabaran, dan Tuhanpun selalu bersama
dengan orang-orang yang sabar. Marilah kita berusaha memahami sesuatu dengan
baik dan penuh kesabaran hingga Tuhan membuka pintu pengertian dihati kita. Dengan
adanya pengertian yang baik setidaknya akan berpengaruh baik terhadap kualitas kehidupan
kita kedepan sehinggamenjadikan kita pribadi
yang lebih bernilai, bermanfaat, lebih berarti
serta lebih bermartabat. Aamiin.