Jangan banyak menutut Tuhan jika
ingin perubahan, menuntut diri sendiri itu lebih baik jika ingin mendapatkan
yang terbaik…
Media sosial memang tempat
maraknya berbagai unggahan status, baik yang menyajikan hal manfaat maupun hal
yang sangat tidak bermanfaat sama sekali. Dan perlu sedikit diwaspadai bahwa
apa yang kita suguhkan nantinya juga akan mempengaruhi pandangan orang tentang
siapa diri kita. Suguhan yang berbentuk keluhan, gambar atau foto yang kurang
layak dan kata-kata kasar punya andil besar dalam membentuk citra negative kita
di kalangan pemerhati . Dan kita perlu berhati-hati, karena tak semua pemerhati
punya pengontrolan diri yang baik khususnya kalangan muda, yang kadang indranya
begitu sensitive dalam menangkap setiap perubahan yang ada sehingga kadang
pemikiran kita dijadikan dasar inspirasi baru dalam cara berpikirnya. Dan yang
ditakutkan jika pemahamannya keliru dengan pemahaman kita sehingga menjadi pemicu
timbulnya tindakan buruk yang merugikan orang banyak. Dan hal inilah yang perlu
benar-benar kita waspadai. Mari kita tata niatan yang baik sebelum mengunggah
status, jangan ada niatan hanya untuk menarik simpati pembaca dengan banyaknya
“Like” setidaknya suguhan kita bukanlah topeng untuk membangun citra diri
melainkan tumbuh dari kesadaran dan keikhlasan luhur demi terciptanya
pemikir-pemikir baru yang lebih berkualitas dalam menyuguhkan tampilan status.
Dengan begitu pemikir-pemikir baru itu diharapkan mampu menciptakan nuansa baru
yang terkesan selalu fresh dan up to date sebagai bacaan yang bermanfaat serta
berkelanjutan sehingga mengantarkan kita pada tujuan hidup yang diharapkan…
Bila kita sejenak berpikir
sebenarnya unggahan status kita merupakan bagian kecil dari bentuk perubahan .
Dan perubahan tersebut akan terbagi
dalam 2 hal, ada yang mengarah kepada hal yang lebih baik atau bahkan akan
mengarahkan kepada hal yang lebih buruk. Itulah hasil dari apa yang kita
tanamkan dan kita hanya tinggal menunggu dampaknya. Dan jika hal ini dikaitkan dengan perjodohan, dampak inilah yang
yang bisa dijadikan indikasi baik buruknya jodoh yang akan kita dapatkan nanti,
sesuai dengan karakter yang kita bangun saat ini dan secara tidak langsung hal
ini pula yang akan berpengaruh dalam membangun
karakter genetika yang akan kita turunkan pada anak-anak kelak , meskipun hal
ini bukanlah hal mendasar setidaknya turut memberikan pengaruh yang signifikan.
Dari sajian ini penulis hanya berharap semoga sedikit dari apa yang disuguhkan
ini menjadikan renungan yang bermanfaat. Aamiin…
No comments:
Post a Comment