Kendalikan perasaan dalam
menyikapi sesuatu agar hati tetap tenang dan tak mudah terhanyut dalam buaian
kepalsuan.
Hati itu bagaikan raja dan mata
adalah pengantar rasa, rasa yang mempengaruhi jiwa. .Dan hanya jiwa yang dekat
dengan-Nya yang mampu membaca rasa dalam gambaran yang nyata seakan-akan melihat
apa yang tergambar di mata telah menjiwa di hati. Jika rasa telah terjajah
nafsu, maka hati tak segan membunuh rasa sehingga muncul angkara yang akan
merusak tatanan rasa. Sehingga sebuah keinginan yang menurut Tuhan bukanlah
sebuah kebutuhan akan dirasa seakan-akan menjadi sebuah tuntutan. Dan jika
tuntutan itu bukan dari rencana-Nya betapa meruginya kita karena perjalanan
waktu hanya terforsir pada kesia-sian dan kekecewaan. Jangan pernah mendahului kehendak
Tuhan dengan mengedepankan nafsu dan ambisi. seolah-olah gambaran yang kita
suguhkan adalah segalanya. Mari kita luruskan hati dengan tetap menjalankan apa
yang diperintahkan-Nya. Yakinlah Tuhan lebih suka harapan hamba-Nya dalam diam,
dan melebihkan bertindak dalam kebaikan sehingga Tuhan akan menunjukkan pemahaman
yang sesungguhnya tentang bagaimana cara menyatukan apa yang terlihat dimata dan
terbersit di hati yang nantinya benar-benar menjadi gambaran jiwa seutuhnya.
Mau bukti?!... Lakukan saja jangan dicoba…”There is a miracle when you believe”.
No comments:
Post a Comment